Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Al-Houthi, menyebut pekan ini sebagai salah satu pekan paling berdarah dalam sejarah kontemporer, akibat kejahatan brutal Israel di Gaza.
Dalam pidatonya, Al-Houthi menyampaikan bahwa lebih dari 3.000 warga Palestina gugur atau terluka hanya dalam sepekan terakhir, mayoritas perempuan dan anak-anak. Ia menegaskan bahwa Israel menggunakan bom pembakar buatan AS untuk menyerang tenda-tenda pengungsi, rumah sakit, dan sekolah.
“Ini adalah genosida terencana,” ujarnya, sembari mengecam keheningan dunia internasional dan dinginnya sikap negara-negara Arab. Al-Houthi juga memuji ketahanan perlawanan Palestina seperti Al-Qassam dan Al-Quds yang terus menggagalkan operasi militer musuh. Ia menyebut Israel mengalami kegagalan moral dan militer, meski terus melancarkan serangan brutal.
Terkait front Yaman, ia mengungkap delapan operasi militer terbaru, termasuk peluncuran rudal hipersonik ke bandara Ben Gurion, yang menyebabkan kepanikan luas di kota-kota pendudukan.
Ia mengingatkan bahwa Yaman tetap konsisten mendukung Palestina, dan rakyatnya akan terus berdiri dalam barisan muqawamah hingga kemenangan.
Your Comment